cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
ISSN : 23388544     EISSN : 24772046     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2015)" : 20 Documents clear
ISLAMISASI DI DEMAK ABAD XV M: Kolaborasi Dinamis Ulama-Umara dalam Dakwah Islam di Demak Farida, Umma
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1649

Abstract

Tulisan ini memfokuskan pada peran yang dimainkan dari kekuatan kolaboratif ulama-umara dalam Islamisasi di Demak abad XV M., dengan mengambil Sultan Fattah dan Sunan Kalijaga sebagai tokoh sentralnya. Metode pengembangan dan penyiaran Islam yang ditempuh ulama-umara selama proses dakwah yaitu mengedepankan hikmah kebijaksanaan, mendekatkan rakyat dan penguasa secara langsung dengan menunjukkan kebaikan ajaran Islam. Pendirian masjid agung dan kesultanan Demak semakin memantapkan aktifitas dakwah Islam di Demak, mengingat dua tempat penting tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan pusat pemerintahan saja, melainkan juga tempat untuk mengatur strategi dan musyawarah dalam memutuskan berbagai persoalan masyarakat. Bahkan, kolaborasi ulama-umara juga berhasil melakukan revolusi di bidang aqidah, ibadah, pendidikan, ekonomi, militer, pemerintahan, seni, hukum dan sosial kemasyarakatan.
KARAKTERISTIK DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW PADA PERIODE MAKKAH syaroh, Muba
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1653

Abstract

Islam adalah agama dakwah, artinya Islam merupakan agama yang menyuruh umatnya untuk senantiasa menyerukan kepada kebaikan dan mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemunkaran. Sebagai agama yang terakhir diturunkan oleh Allah, Islam pertama kali disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya sejak tahun 611  M. Setelah menerima wahyu pertama kali di gua hira. Sejak itulah Muhammad diangkat sebagai nabi dan rasul, sehingga kehadirannya diharapkan akan membawa perubahan pada kehidupan bangsa Arab dari zaman jahiliyah menuju ke arah kehidupan yang penuh dengan cahaya Islam.Pada sisi lain, kebudayaan bangsa Arab memiliki keunikan dibanding budaya bangsa lain dengan karakteristiknya yang menunjukkan bahwa bangsa Arab bukanlah bangsa yang terbelakang, tetapi menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa  yang sebenarnya sudah memiliki peradaban yang maju, dengan beberapa budaya yang penulis kelompokkan menjadi beberapa bidang ; keagamaan, sosial budaya dan ekonomi.Dakwah rasulullah SAW selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari atau ada yang membulatkan selama 23 tahun dan terbagi dalam dua periode yaitu periode Makkah dan Madinah. Sebelum diangkat sebagai rasul, Muhammad sering menyendiri (berkhalwat) di Gua Hira’ sampai suatu ketika memperoleh wahyu pertama berupa surat al-’alaq ayat 1-5. Lima ayat tersebut diyakini sebagai pembukaan dari risalah penutup yang abadi.Dakwah rasulullah di Makkah berlangsung sekitar 13 tahun, dimana wilayah Makkah kurang kondusif  untuk mengembangkan dakwahnya, karena selama 10 tahun pertama dari dakwahnya belum memperoleh kemajuan yang berarti terutama dalam jumlah umat Islam. Pada sisi lain dakwah di Makkah lebih menekankan pada eskatologis atau ketuhanan karena masyarakat Arab pada saat itu belum mengesakan Tuhan (Allah). Hal ini dibuktikan dengan penyembahan terhadap berhala yang berjumlah sekitar 360 berhala yang mengelilingi ka’bah.Di samping itu dakwah di Makkah selain lebih menekankan pada bidang ketuhanan, juga memiliki karakteristik di antaranya; dalam bidang pengetahuan, pembinaan dan perencanaan.
DAKWAH NUSANTARA (Kerangka Harmonis Dakwah Walisongo dalam Diseminasi Ajaran Islam di Nusantara) Mas'udi, Mas'udi
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1648

Abstract

Kehadiran Islam di Nusantara bertautan erat dengan perwujudan agama Hindu-Budha. Agama Hindu-Budha telah menjadi bagian pemula dari dasar-dasar keyakinan yang berkembang di kehidupan masyarakat Nusantara. Mustahil dinafikkan bahwa persinggungan keyakinan di awal kehadiran ajaran Islam dapat memicu kontraproduksi kehadirannya. Namun, di antara semua kondisi tersebut, Islam datang ke Nusantara dengan kondisi santun dengan polarisasi sistem ritual mengakomodir budaya leluhur yang lebih awal mengisi ruang keagamaan dan keberagamaan masyarakat.Formulasi dakwah Islam di Nusantara bersinergi aktif dengan kondisi realistik budaya masyarakat yang berkembang di zamannya. Para da’i yang berjuang menyiarkan ajaran Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat Nusantara melakukan pola-pola kearifan atas budaya lokal masyarakat. Dalam kerangka ini, Walisongo yang bertindak sebagai da’i bagi syiar Islam di Nusantara khususnya kawasan Jawa tiada menolak terhadap budaya-budaya pendahulu yang telah mengisi relung keagamaan masyarakat Jawa. Tradisi gendingan, alat musik khas lokal masyarakat Jawa, dikonversikan secara terstruktur dengan introduksi doktrin Islam sehingga tidak terjadi penolakan dari respon umum masyarakat. Tembang kalimosodo yang dikenalkan oleh Raden Sa’id tersohor sebagai Sunan Kalijaga telah mewujud sebagai tembang keagamaan yang masih lestari sampai zaman kini.Dakwah Nusantara dalam kerangkanya menyadarkan setiap insan dakwah akan eksistensi keIslaman masyarakat Jawa yang bersandar kepada budaya-budaya lokal yang telah hadir lebih awal daripada kehadiran Islam. Islam mengisi ruang lama keagamaan dan keberagamaan masyarakat Nusantara melalui akulturasi dan dialektika yang tiada berhenti. Keterbukaan Islam terhadap semua tradisi mencerminkan formulasi harmonis dakwah Islam itu sendiri di tengah-tengah kehidupan umat.
PEMANFAATAN KECANGGIHAN TEKNOLOGI BERBASIS DIGITAL (Memudahkan Komunikasi Manusia) Farida, Farida
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1652

Abstract

Manusia memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan makhluk lain (hewan dan tumbuhan), karena memiliki kemampuan akal budi, yang menjadikan manusia sebagai makhluk aktif meng-ada untuk tumbuh dan kembang secara optimal mengenal alam semesta beserta isinya serta mengetahui dua tugas manusia sebagai hamba Allah Swt dalam beribadah dan sebagai khalifatullah dalam beramal sholeh. Kemampuan akal manusia salah satunya adalah berkomunikasi yang efektif dalam berinteraksi dengan lingkungan (komunikasi horizontal) serta beribadah (komunikasi vertikal). Sehingga perubahan budaya terjadi secara simultan seiring dengan penemuan-penemuan hasil olah pikir manusia untuk memudahkan atau membantu aktivitas manusia maupun perubahan nilai-nilai budaya yang disepakati masyarakat. Kondisi modern ditandai dengan budaya modern yang praktis dan cepat disaat ini ditemukan alat-alat yang canggih, salah satunya teknologi komunikasi berbasis digital yang daya jangkau lebih jauh dan dalam waktu super cepat. Manusia saling bersilaturahim dengan mudah dan cepat dalam bertukar informasi ilmu pengetahuan serta dalam pemenuhan kebutuhan. Hal tersebut memudahkan manusia untuk saling mengenal dari berbagai penjuru dunia serta pertukaran pengalaman dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan, yang akan memberikan pengetahuan dalam beradaptasi sesama manusia yang memiliki keragaman karakteristik. Komunikasi merupakan kelebihan manusia dan menjadi kebutuhan manusia sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Dengan komunikasi maka manusia dapat menyampaikan dan menerima pesan agar tercipta hubungan sosial yang harmonis (harmonis dengan dirinya sendiri maupun harmonis dengan sesama manusia serta harmonis dengan Allah Swt). Temuan alat komunikasi berbasis digital serta dukungan pemerintah akan semakin membuka peluang bagi manusia untuk memanfaatkannya bagi kemudahan berkomunikasi meskipun juga terdapat tantangan “mem-filter” dalam pemanfaatan teknologi berbasis digital.
MODEL KOMUNIKASI DAKWAH BERBASIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM (Analisis terhadap Dialog Interaktif Kajian Fiqh Muslimah di Radio Pas FM Pati) Yuliyatun, Yuliyatun
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1647

Abstract

Bimbingan dan konseling Islam merupakan bagian dari kegiatan dakwah dengan pendekatan individual dan kelompok. Di dalam bimbingan dan konseling Islam tidak sekedar membantu individu atau kelompok menyelesaikan masalah kehidupan saja, namun di dalamnya juga memuat  tujuan menguatkan dimensi spiritual-relijius. Ada pesan-pesan nilai ajaran Islam yang disampaikan da’I dalam menjawab berbagai persoalan mad’u yang secara individual atau kelompok mengkonsultasikan suatu permasalahan. Untuk itu, tulisan ini merupakan hasil analisis terhadap program siaran Kajian Fiqh Muslimah dengan model Dialog Interaktif kerjasama Radio Pas FM Pati dengan Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kudus. Penulis menemukan bahwa tidak jarang narasumber memberikan jawaban pertanyaan pendengar dengan menggunakan model komunikasi bimbingan konseling Islam. Model komunikasi dimaksud terutama dalam penggunaan bahasa lisan sebagai alat komunikasi dengan karakter bimbingan konseling Islam. Hal tersebut karena kegiatan melalui media radio penggunaan bahasa lisan menjadi penentu dalam efektivitas terjawabnya suatu permasalahan yang disampaikan pendengar.
ISLAM DAN DAKWAH: SEBUAH KAJIAN ANTROPOLOGI AGAMA Amalia, Efa Ida
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1651

Abstract

Islam dan dakwah merupakan satu kesatuan. Dakwah adalah bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat beragama. Salah satu ajaran Islam, dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan agama kepada pemeluknya. Dakwah intinya mengajak kepada kebaikan (amar makruf). Dakwah bermakna efektif apabila da’i melihat latar belakang mad’u (pendengar), baik dari sosial-budaya, ekonomi, pendidikan, dan politik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Clifford Geertz dengan tiga varian, santri, abangan, dan priyayi. Sedangkan Max Weber mendefinisikan lima golongan sifat keagamaan, yaitu petani, pedagang, karyawan, kaum buruh, dan elit/hartawan. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup, tetapi menuju sasaran yang lebih luas. Dakwah juga harus berperan kepada pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek. Inilah wajah Islam yang memang mengakomodasi segala budaya-sosial, karena Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin
RADIO SEBAGAI SARANA MEDIA MASSA ELEKTRONIK Ahmad, Nur
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1646

Abstract

Salah satunya ditanda’inya era globalisasi dan informasi  adalah adanya kemajuan  bidang teknologi informasi. Dengan teknologi informasi segalanya menjadi mudah. Kalau dulu seseorang yang ingin menyampaikan pesan ke seseorang yang berada di tempat yang jauh menggunakan surat secara tertulis dengan menggunakan jasa layanan POS, namun dengan kemajuan teknologi informasi pesan dalam sekejap saja dapat sampai ke penerima pesan. Semisal melalui telepon maupun menggunakan media lainnya, termasuk dalam hal ini jasa layanan radio. Adanya radio sebagai media massa elektronik tentunya lebih memudahkan sarana informasi. Di sinilah urgensinya teknologi informasi dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk dapat digunakan sebagai penyampai pesan-pesan ajaran Islam. Selain radio juga dapat digunakan sebagai media yang dapat menyapa ke semua lapisan masyarakat. Radio memiliki jangkauan yang cukup luas, terlebih bila menggunakan teknologi streaming, dapat menjangkau ke seluruh dunia. Sehingga informasi juga dapat menyentuh ke semua khalayak umum. Disamping radio, kita juga mengenal internet sebagai penyambung streaming radio. Bahkan dengan internet program siaran radio dapat kita akses dengan mudah. Oleh karena itu media radio sangat praktis dan efisian untuk suatu sarana media massa yang bersifat informasi dan ini merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Maksud serta tujuan media radio adalah untuk memberikan kepada khalayak pendengar agar dapat menikmati informasi maupun program-program siaran radio baik sebagai suatu siaran hiburan, edukasi maupun informasi. Radio ternyata memberikan manfaat yang sangat luar biasa. Keunggulannya mencapai  efisiensi waktu, sehingga mampu menghasilkan informasi dalam waktu yang singkat.
RELIGIOSITAS HAMKA DALAM NOVEL “DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH” PERSPEKTIF HERMENEUTIK SCHLEIERMACHER Zaini, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1645

Abstract

Novel sebagai karya sastra ditulis secara naratif. Dalam novel terkandung berbagai pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Temanya pun beragam, baik kisah percintaan, sosial kemasyarakatan, politik, agama, dan sebagainya tergantung kecenderungan seorang novelis. Salah satu sastrawan dan juga seorang ulama yang masyhur di Indonesia adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hamka. Salah satu novel yang ditulis oleh Hamka adalah Di Bawah Lindungan Ka’bah yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Balai Pustaka. Novel yang tersusun dalam bentuk teks merupakan sebuah tanda maupun simbol yang dapat dipahami dari berbagai sudut pandang, baik melalui pendekatan semiotik, hermeneutik ataupun yang lainnya. Demikian juga dengan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah, dapat dipahami melalui pendekatan hermeneutik. Melalui analisis hermeneutik dapat dikemukakan berbagai aspek nilai-nilai yang tersirat di balik karya Hamka, salah satunya adalah nilai-nilai agama. Hermeneutik secara umum  dapat didefinisikan sebagai suatu teori atau filsafat tentang interpretasi makna. Di dalam kisah novel Di Bawah Lindungan Ka’bah terlihat religiositas Hamka dalam berbagai hal, yang meliputi masalah akidah, syariat maupun akhlak. Hamka menggambarkan Hamid sebagai tokoh yang memiliki perilaku dan budi pekerti yang baik karena Hamka banyak dipengaruhi oleh bacaannya selama ini yaitu buku tentang tauhid, filsafat, tasawuf, serta sirah.
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI ERA MODERN Karim, Abdul
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1650

Abstract

Manusia diciptakan oleh Allah bukan hanya sebagai makhluk individu akan tetapi juga sebagai makhluk sosial, oleh karena itu manusia tidak mungkin dapat hidup dengan seorang diri tanpa adanya orang lain. Hal inilah yang menyebabkan seseorang perlu berkomunikasi dengan orang lainnya. Dalam konteks kehidupan yang lebih luas lagi, bahwa Allah telah menciptakan beragam suku, ras, bahasa dan agama yang masing-masing memiliki ragam budaya yang berbeda-beda, sehingga manusia perlu mengetahui budaya satu dengan yang lainnya. Dalam komunikasi antarbudaya maka diperlukan suatu sikap yang lebih terbuka untuk memahami budaya orang lain dan dapat menghargainya untuk tujuan pemenuhan kebutuhan masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda-beda.
PARADIGMA DAKWAH UPAYA MERESPON PROBLEMATIKA UMAT ISLAM DI ERA MODERN Rakhmawati, Istina
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1654

Abstract

Pada Era modernisasi saat ini telah membawa manusia pada kemajuan peradaban dan teknologi. Hal ini ditandai dengan adanya temuan-temuan baru dan kemajuan di berbagai bidang. Berbagai bentuk perubahan sosial, ekonomi, maupun budaya yang menyertai era modernisasi tersebut pada gilirannya mempengarui cara pandang manusia terhadap kehidupan. Era modernisasi mulai dari  nilai moral, etika dan cara hidup berganti begitu cepat menjadi tatanan baru. Tatanan itu semakin menjauhkan manusia dari kepastian moral dan nilai luhur yang telah dipegang teguh. Salah satu persoalan krusial sebagai dampak proses modernisasi  dan globalisasi yang terkait dengan kehidupan keagamaan adalah makin menipisnya ruang religiusitas dalam kontek kehidupan manusia. Disadari atau tidak ini sudah merambah pada kehidupan kita saat ini. Temuan-temuan empiric menghadapkan kepada manusia yang beragama menjadi sebuah realitas akan kekuasaan manusia dimuka bumi ini. Sementara modernisasi akan menyimpan berbagai tantangan dan hambatan bagi kehidupan beserta masalah yang ditimbulkan merupakan bentuk kenyataan yang tidak bisa dihindari sebagai wujud perkembangan dan peradaban zaman dari ralitas sejarah kemanusiaan yang ada. Selama ini ada semacam kerancuan paradigma dalam dakwah kita, baik secara bil-lisan maupun dakwah secara bil-hal. Sementara Proses dakwah selama ini cenderung mengarah pada konsep komunikasi ala perbankkan, dimana masyarakat diibaratkan sebagai wadah kosong yang harus diisi dengan perangkat keyakinan serta nilai moral dan praktek kehidupan agar disimpan juga dikeluarkan sewaktu  dibutuhkan. Maka dari itu sudah saatnya kita membangun konsep paradigma dakwah yang mampu untuk menjawab tantangan dan hambatan dimasa mendatang misalnya meletakkan Paradigma Tauhid dalam proses dakwah, adanya perubahan masyarakat tentang pemahaman agama yang mereka yakini dan adanya strategi yang imperative dalam dakwah, artinya memiliki kemampuan menangkap tanda-tanda zaman saat ini.

Page 1 of 2 | Total Record : 20